Jumat, 06 Maret 2009

Pj Bupati Prihatin Atas Kekerasan Di Kalangan Pelajar

TENGGARONG. Kemunculan perilaku pelajar ala Geng Nero di Kota Raja Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) patut mendapatkan perhatian semua pihak terkait. Penjabat (Pj) Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Sjachruddin mengaku prihatin atas aksi kekerasan dilakukan kalangan pelajar perempuan itu. Kejadian ini merupakan indikasi nyata lemahnya pegawasan guru terhadap anak didik maupun para orangtua.
"Ini benar, saya prihatin karena dunia pendidikan kita masih ada kejadian semacam itu. Makanya saya berusaha ke depan membenahi sistem pendidikan di Kukar agar lebih baik. Selain itu, pengawasan guru di sekolah maupun orangtua di rumah wajib ditingkatkan. Paling tidak, pendidikan agama, budaya dan moral itu paling penting," ungkap Sjachrudin kepada harian ini, seusai melantik sejumlah pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Kukar, Jumat (6/3).
Kepada kalangan terkait, Sjachrudin juga meminta turut aktif melakukan pembinaan kepada pelajar. Seperti aparat kepolisian maupun TNI di Kukar, tak ketinggalan jajaran Kesbang Linmas dan Satpol PP, ikut memberikan pembinaan ke sekolah-sekolah.
"Dalam waktu dekat ini kami lakukan. Sehingga setiap sekolah ditugaskan anggota polisi, TNI atau Kesbang Linmas dan Satpol PP, memberikan arahan dalam setiap upacara bendera di sekolah," katanya lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa hari ini warga Kota Raja Tenggarong heboh dengan video aksi kekerasan dilakukan siswi SMP dan SMA. Adegan berdurasi sekitar 2 menit itu menampilkan perkelahian 8 remaja putri berpakaian SMP dan SMA, lokasinya di bilangan Waduk Panji Sukarame, Tenggarong.
Dari adegan tersebut, tampak sekelompok remaja, baik perempuan maupun laki-laki di lokasi cukup luas. Ternyata belakangan diketahui lokasi itu berada di ujung kawasan Waduk Panji Sukarame, salah satu objek wisata andalan Kota Raja Tenggarong. Terlihat 8 remaja putri berstatus pelajar SMP terlibat aksi perkelahian.
Polres Kukar bertindak cepat mengamankan pelaku aksi kekerasan dilakukan Geng Nero ala Tenggarong tersebut. Petugas Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) langsung mengamankan delapan remaja putri untuk dimintai keterangan.
"Semua pelakunya kan sudah ketahuan dan diperiksa di sini (Mapolres Kukar, Red). Petugas sekarang masih mencari pasal pas, untuk menjerat aksi kekerasan dilakukan para pelajar itu. Karena masih di bawah umum, mereka diperbolehkan pulang. Tapi untuk kasusnya, tetap diproses," tegas Kapolres Kukar AKBP Dono Indarto.
Memang, berbekal petunjuk dari adegan rekaman video perkelahian di HP yang beredar di masyarakat, polisi dapat mengamankan delapan siswi, Kamis (5/3) petang. Mereka dibawa ke Polres Kukar dan mengaku melakukan aksi kekerasan satu lawan satu.
Insiden perkelahian satu lawan satu dilakukan Jumat (27/2) sore di kawasan Waduk Panji Sukarame. Namun perkelahian yang berlangsung tak lebih dari dua menit itupun dikatakan sudah berakhir secara berdamai. Mereka yang sempat diamankan adalah setelah ABG berinisial Dl, Ft, Nt, dan Ay dari SMPN ternama di Kota Raja Tenggarong. Sementara dari SMPN lainnya berinisial Ds, Hs, dan Ln. Sedangkan satu remaja putri berinisial Rr dari salah satu SMK Tenggarong.
"Perkelahian itu terjadi spontan saja. Saya juga tidak tahu, siapa merekam perkelahian kami itu dengan kamera HP," ujar Ft yang mengaku menjadi anggota geng motor tersebut. (idn)

3 komentar:

  1. maju terus,....kh hajar dewantara,,...salam kenal....

    BalasHapus
  2. maju terus SMPN 1 Tenggarong bikin prestasi yg cemerlang .........and lam kenal jg nich.........

    BalasHapus
  3. Maju terus SMPN 1 Tenggarong....

    BalasHapus